Minggu, 08 November 2015

“SWEET POTATO leaf” DAUN UBI JALAR ,SEBAGAI TANAMAN HIAS DAN SAYUR



“SWEET POTATO leaf” DAUN UBI JALAR ,SEBAGAI TANAMAN HIAS DAN SAYUR



Lingkungan Hijau nan Indah akan menjadikan kehidupan disekitar kita terasa nyaman, Sejuk dan mempesona untuk dinikmati  penghuni nya disaat rehat dari aktifitas rutin . Salah satu yang lagi booming adalah dengan mengembangkan berbagai kreatifitas dan usah a agar lingkungan terlihat hijau dan mampu memberikan nilai tambah dalam memenuhi kebutuhan buah maupun sayur –sayuran.





Disini yang kita bahas adalah pemanfaatan ubi jalur atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) sebagai tanaman hias dan sayur, disamping daunya begitu khas dan indah, daunya juga bisa digunakan untuk kebutuhan sayur bagi penghuniya. 



Cara dan langkah langkah pembuatan media / wadah
 
-          Sediakan wadah / tempat media tanam yang akan dipakai ( plastik botol air mineral , coca cola, dll ) gunting dan cutter. 
-          Potong seperempat bagian atas, gunting bagian atas kemudian tekuk ke dalam ( untuk menopang umbi yg disiapkan agar teremdam seperempat  bagian ).
-          Berilah lubang kontrol pada sisi sisi wadah untuk menjaga ketinggian air, agar tidak merendam umbi terlalu dalam
-          Isi botol air mineral dengan air sampai batas lubang kontrol ketinngian air
-          Beri 4 lubang bagian atas untuk tempat tali/kawat penggantung
-          Letakkan pot di tempat yang diinginkan




Gbr. Media /wadah dan alat pemotong






Cara dan langkah langkah penanaman umbi jalar hias
-          Potong umbi jalar yang sudah disiapkan seperempat bagian bawah
                                     

                           Gbr. Umbi jalar yang akan dipotong dan yang sudan dipotong
 
-          Letakkan ubi jalar yg sudah dipotong , ke wadah/media tanam yang sudah disiapkan

 gbr. Umbi potongan dalam wadah berisi air

-          Letakkan kan media tanam yang sudah diisi umbi ditempat yang sejuk ( hindarkan dari matahari langsung ), jaga ketinggian air tetap merendam bagian bawah umbi yg dipotong
-          Tunggu 3 sampai 7 hari akan tumbuh daun daun di seputar umbi yang tidak teremdah air (  pada saat itu usahakan media yg sudah tumbuh umbinya bisa kena sinar matahari , pagi hari lebih baik )


Gbr. Umbi yang mulai tumbuh daun



-          Apabila daun umbi sudah lebat dan menjuntai kebawah , atur agar daun daun menutup seluruh bagian media tanam / wadah agar tidak terlihat.
-          Setelah siap, gantung tanaman ditempat yang dinginkan.


Gbr. Umbi yang siap dipamerkan dan dimanfaatkan daunya

-          Apabila daunya sudah lebat segera potong pucuk pucuknya agar daun tanaman semakin lebat
-          Dari potongan pucuk – pucuk daun ubi tersebut bisa kita manfaatkan untuk sayuran
-          Selalu kontrol ketinggian air agar tanaman tidak layu


Selamat mencoba dan berkreasi, “ go green “

Kamis, 06 Agustus 2015

Hidup Cerdas “watering” dengan air limbah



Hidup Cerdas “watering” dengan air limbah







Di tulisan sederhana yang saya buat ini, mari kita belajar bersama dan menggunakan sedikit waktu luang kita untuk berbagi dan memberi kontribusi kepada alam dan lingkungan. Hidup cerdas dan bijak dalam memanfaatkan dan menghemat air khususnya air limbah rumah tangga.
Di sebagian wilayah tropis seperti  Indonesia  memiliki curah hujan cukup tinggi dan memiliki banyak kawasan perairan, rasanya tidak mungkin  akan bermasalah dengan pasokan air bersih. Namun fakta berbeda, hal ini berdasarkan data dari United Nations, tahun 2025 nanti, Indonesia terancam mengalami kelangkaan air. Untuk tahun 2015 ini saja dimana musim kemarau masih setengah perjalanan, kita sudah dihadapkan dengan kurangnya pasokan air, baik untuk memenuhi tanaman pertanian maupun kebutuhan rumah tangga.
Keberadaan air bersih yang semakin menurun dari segi jumlahnya di berbagai wilyah menyebabkan terbukanya kemungkinan untuk pemakaian sumber air alternatif selain sumber air baku yang selama ini dipakai. Diantaranya dengan memanfaatkan air limbah rumah tangga dan air hujan.
Mengenai air limbah, orang akan langsung berfikir bahwa air limbah adalah satu hal yang kotor dan jijik, sehingga kebanyakan orang akan langsung menghindarinya.Tetapi tidak dapat dipungkiri, bahwa kita sendirilah sebagai salah satu faktor yang menghadirkan air limbah di lingkungan kita. Sebagai contoh adalah air limbah rumah tangga yang ada di lingkungan terdekat kita. Air limbah rumah tangga yang berasal dari hasil kegiatan manusia, sebagai contoh air limbah hasil mandi cuci dan lainya.
Air limbah dari mandi dan cuci yang mengandung unsur deterjen maupun bahan kimia lainya sayogyanya kita salurkan ke bak penampungan khusus, atau kita buat lubang galian, biarkan dipenampungan agar kandungan bahan bahan kimia tersebut ternetralisasi oleh tanah, bila perlu dipinggir lubang penampungan kita beri sejenis tanaman yang mampu menetralkan kandungan bahan kimia rumah tangga, misalnya
tanaman Irish pseuadacocus, Spathiphylun sp, Philodendron sp, dipermuakaan air kita beri .enceng gondok ,apu apu ataupun teratai disamping mampu menetralkan air juga untuk menambah unsur estitika kolam penampungan air limbah tersebut.
Kita tidak akan memperjanglebar cara pengolahan limbah air / constructed wetland (CW)  tapi kita akan fokus pada pemanfaatan limbah tersebut lebih – lebih dimusim kemarau .
Air limbah yang kita manfaatkan disini kita bagi dalam beberapa kelompok yaitu :
1.      Air limbah yang langsung bisa digunakan,misalnya bekas air wudhu
Air ini bisa langsung kita gunakan untuk menyiram tanaman hias, kebun sayur ataupun tanaman lainya

2.      Air cucian beras ( leri) telah diketahui oleh berbagai penelitian , bahwa ia memiliki kandungan nutrisi yang sangat-sangat melimpah . cocok untuk menyiram dan sebagai pupuk organik cair bagi tanaman

3.      Air limbah yang melalui proses alamiah ternetral ataupun melalui proses constructed wetland (CW) 
Air ini bisa digunakan untuk menyiram berbagai tanaman keras atau tanaman peneduh disekitar lingkungan tempat tinggal kita utamanya dimusim kemarau agar suasana hijau tetap terjaga.


Berikut adalah kiat dan cara hemat  “watering” tanaman (pada musim kemarau) :
1.      menyiram tanaman 1 kali / 24 jam
usahakan menyiram tanaman pada malam hari,
2.      untuk tanaman tertentu gunakan botol2 air mineral, bisa diberi lubang layaknya infus atau lewat tutup atas yang diberi kain flanel
3.      manfaatkan air bekas wudhu untuk penyiraman
4.      usahakan menyiram dengan cara diguyur atau spray manual
5.      usahakan tanaman hias atau sayur sayuran ditaruh ditempat teduh agar tidak terpapar sinar matahari secara langsung.

Contoh gambar tanaman air yg digunakan untuk netralisasi kandungan limbah ringan pada air limbah rumah tangga
 








 Kami berharap ada kepedulian terhadap penghematan air , mulailah dari individu kita dan keluarga karena  pengelolahan limbah sejak dini merupakan tindakan yang  baik untuk masa depan. Marilah kita bersama-sama wujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan hijau dengan memanfaatkan air limbah rumah tangga seperti di atas.

Jumat, 23 Januari 2015

BUDIDAYA TANAMAN ORGANIK SELADA MERAH ( RED LETTUCE )

BUDIDAYA TANAMAN ORGANIK SELADA MERAH


Semangat berkebun…….Di era globalisasi dan mudahnya kita mengakses berbagai informasi , sayogyanya kita mampu mengimplementasikan pengetahuan dan informasi yang kita dapat, bermanfaat bagi kita . Khusus dibidang tanaman kita dapat mengakses beberapa teknologi dan budidaya serta cara penanamannya.  Salah satunya adalah BUDIDAYA SELADA MERAH.
Selada merah ( Red Lettuce )  termasuk ke dalam keluarga Asteraceae. Selama ini, umumnya selada dimanfaatkan sebagai sayuran daun untuk salad dan disebut-sebut sebagai rajanya salad karena teksturnya yang sangat halus. Daun selada dikonsumsi secara mentah dan dapat ditemukan dalam salad atau hamburger. Kami sekeluarga lebih senang mengkonsumsi selada sebagai lalapan teman makan sambal, maklum wong ndeso. Demikia juga dengan selada merah fungsi dan manfaatnya hampir sama akan tetapi lebih bernilai eksotik sebagai penghias makanan. Selada merah sendiri mempunyai kandungan mineral, termasuk iodium, fosfor, besi, tembaga, kobalt, seng, kalsium, mangan, dan potasium sehingga selada memiliki manfaat yang sangat baik guna menjaga keseimbangan tubuh.
Walau pada mulanya selada merah hanya tumbuh tumbuh baik pada dataran tinggi, dan pertumbuhan optimal di lahan subur banyak mengandung humus, pasir atau lumpur dengan pH tanah 5-6,5. Namun kita dapat mengembangkanya didataran rendah walau hasilnya tidak sebagus didataran tinggi karena pada dataran rendah daun / kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga. Waktu tanam terbaik adalah dilakukan pada saat akhir musim hujan namun demikian dapat pula ditanam di musim kemarau dengan penyiraman yang cukup sehingga cukup lembab .

Bertanam selada merah juga dapat dilakukan dilahan pekarangan rumah , disamping bernilai konsumtif untuk sayuran tidak kalah menarik adalah sebagai tanaman hias di sekitar rumah kita.
Berbagai media tanam dapat kita pilih misalnya dengan menggunakan media pot, polybag , Plastik dan bisa disusun bertingkat untuk menghemat tempat, atau dapat juga menggunakan media tanaman bambu dan paralon bekas yang biasa disebut sistem tanam vertikultur.






     





        

Gb. Media tanam Polybag



                    
                   Gb. Media tanam Paralon( Vertikultur )


      
 Gb. Media Tanam Kotak Plastik



Baiklah rekan – rekan penghobi dunia tanaman, kita akan masuk kedalam sistem dan cara budidaya selada merah ( Red Lettuce )

1.      Benih
      Kita pilih jenis selada merah yang akan kita tanam, karena selada merah sendiri ada berbagai varian

      2.  Penyediaan Media Tanam
Media tanam yang digunakan adalah cukup dengan menggunakan sekam yang sudah busuk, ini biasa kita dapat di penggilingan padi, kita cara yang warnanya kehitaman dan sudah bercampur denga tanah akibat fermentasi alamiah yg dilakukan bakteri dan alam. Masukkan dalam wadah plastic atau sejenisnya hingga mencapai ketinggian ¾ , siram dengan air sampe penuh , lalu tunggu hingga air terbuang. Pastikan seluruh permukaan sekam rata.
Usahakanlah agar tidak ada ruang kosong pada media tanam, dengan meratakannya hingga ke paling bawah , namun jangan sampai terlalu padat agar akar tanaman masih memiliki ruang gerak didalamnya dan airpun dapat mengalir kebawah.


     3.   Persemaian Benih
                   a.      Sebarkanlah benih ketempat persemaian.

                   b.     Setelah berumur 7-8 hari, bibit telah dapat dipindahkan kedalam pot/polibag atau media tanam lainnya yang kita inginkan.












Gb. Benih umur 7-10 hari                                                                   Gb. Benih setelah dipindah



       4.    Penanaman

Setelah bibit berumur 3-4 minggu atau juga dapat dilihat dari jumlah daunnya yang sudah mencapai 4-5 helai daun, tanaman dapat dipindahkan ke media tanam baru yang lebih besar.seperti gb di bagian atas.

       5.    Pemupukan

Karena sistem yang akan kita gunakan adalah pertanian organik, maka sebaiknya adalah menggunakan pupuk organik, misalnya kompos, pupuk kandang, pupuk bokasi dan biasanya kami meggunakan air bekas cucian beras dicampur dg urine sapi hasil fermentasi.

        6.   Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari sampai selada merahtumbuh normal, kemudian penyiraman berikutnya dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Jika terdapat tanaman yang mati segerlah lakukan penggantian sebelum tanaman berusian 15 hari. Penyulaman/penggatian tanaman baiknya dilakukan 5-7 hari setelah penanaman,  ini sendiri dilakukan agar kita bisa mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam.

        7.    Pengendalian Hama

Penyakit yang sering menyerang tanaman selada adalah bercak hitam daun dan cacar daun, belalang, dan nyamuk kecil bila keadaan lembab. Pengendalian hama dapat dilakukan secara mekanik yaitu dangan cara menyingkirkannya menggunakan tangan. Jika ingin menggunakan pestisida, gunakanlah pestisida alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang dapat kita buat sendiri misanya daun tembakau atau daun mimba yang ditumbuk halus dan dicampur air, rendam 1-2 hari lalu semprotkan, sehingga tidak mencemari tanaman selada merah tersebut, sehingga tanaman kita benar benar organic.

8.         Panen
Selada merah dapat kita panen setelah berumur kurang lebih 1,5 -2 bulan. Pemanenan sayur biasanya dilakukan dengan sistem cabut akar, namun jika pemanenan tidak ingin dilakukan secara besar-besaran, kita dapat hanya mengambil daunnya saja sehingga tanaman yang masih tertanam masih dapat tetap tumbuh dan bertahan untuk panen berikutnya,

Mudah kan , semoga apa yang saya kemukakan disini bermanfaat dan mampu mberi kontribusi positif

Amin

Sekian dan terimakasih, go green and save our earth………