Hidup Cerdas
“watering” dengan air limbah
Di tulisan sederhana yang saya buat ini, mari kita belajar
bersama dan menggunakan sedikit waktu luang kita untuk berbagi dan memberi
kontribusi kepada alam dan lingkungan. Hidup cerdas dan bijak dalam
memanfaatkan dan menghemat air khususnya air limbah rumah tangga.
Di sebagian wilayah tropis seperti Indonesia
memiliki curah hujan cukup tinggi dan memiliki banyak kawasan perairan,
rasanya tidak mungkin akan bermasalah
dengan pasokan air bersih. Namun fakta berbeda, hal ini berdasarkan data dari
United Nations, tahun 2025 nanti, Indonesia terancam mengalami kelangkaan air.
Untuk tahun 2015 ini saja dimana musim kemarau masih setengah perjalanan, kita
sudah dihadapkan dengan kurangnya pasokan air, baik untuk memenuhi tanaman
pertanian maupun kebutuhan rumah tangga.
Keberadaan air bersih yang semakin menurun dari segi
jumlahnya di berbagai wilyah menyebabkan terbukanya kemungkinan untuk pemakaian
sumber air alternatif selain sumber air baku yang selama ini dipakai. Diantaranya
dengan memanfaatkan air limbah rumah tangga dan air hujan.
Mengenai air limbah, orang akan langsung
berfikir bahwa air limbah adalah satu hal yang kotor dan jijik, sehingga
kebanyakan orang akan langsung menghindarinya.Tetapi tidak dapat dipungkiri, bahwa
kita sendirilah sebagai salah satu faktor yang menghadirkan air limbah
di lingkungan kita. Sebagai contoh adalah air limbah rumah tangga yang ada di
lingkungan terdekat kita. Air limbah rumah tangga yang berasal dari hasil
kegiatan manusia, sebagai contoh air limbah hasil mandi cuci dan lainya.
Air limbah dari mandi dan cuci yang
mengandung unsur deterjen maupun bahan kimia lainya sayogyanya kita salurkan ke
bak penampungan khusus, atau kita buat lubang galian, biarkan dipenampungan
agar kandungan bahan bahan kimia tersebut ternetralisasi oleh tanah, bila perlu
dipinggir lubang penampungan kita beri sejenis tanaman yang mampu menetralkan
kandungan bahan kimia rumah tangga, misalnya
tanaman Irish
pseuadacocus, Spathiphylun sp, Philodendron sp, dipermuakaan air kita beri .enceng
gondok ,apu apu ataupun teratai disamping mampu menetralkan air juga untuk
menambah unsur estitika kolam penampungan air limbah tersebut.
Kita tidak akan memperjanglebar cara pengolahan limbah air / constructed
wetland (CW) tapi kita akan fokus
pada pemanfaatan limbah tersebut lebih – lebih dimusim kemarau .
Air limbah yang kita manfaatkan disini kita bagi dalam beberapa
kelompok yaitu :
1. Air
limbah yang langsung bisa digunakan,misalnya bekas air wudhu
Air ini bisa langsung kita gunakan
untuk menyiram tanaman hias, kebun sayur ataupun tanaman lainya
2. Air cucian beras ( leri) telah diketahui oleh berbagai
penelitian , bahwa ia memiliki kandungan nutrisi yang sangat-sangat melimpah . cocok
untuk menyiram dan sebagai pupuk organik cair bagi tanaman
3. Air
limbah yang melalui proses alamiah ternetral ataupun melalui proses constructed
wetland (CW)
Air ini bisa digunakan untuk
menyiram berbagai tanaman keras atau tanaman peneduh disekitar lingkungan
tempat tinggal kita utamanya dimusim kemarau agar suasana hijau tetap terjaga.
Berikut adalah kiat dan cara hemat “watering” tanaman (pada musim kemarau) :
1. menyiram
tanaman 1 kali / 24 jam
usahakan menyiram tanaman pada
malam hari,
2. untuk
tanaman tertentu gunakan botol2 air mineral, bisa diberi lubang layaknya infus atau
lewat tutup atas yang diberi kain flanel
3. manfaatkan
air bekas wudhu untuk penyiraman
4. usahakan
menyiram dengan cara diguyur atau spray manual
5. usahakan
tanaman hias atau sayur sayuran ditaruh ditempat teduh agar tidak terpapar
sinar matahari secara langsung.
Contoh gambar tanaman air yg digunakan untuk netralisasi
kandungan limbah ringan pada air limbah rumah tangga
Kami berharap ada kepedulian terhadap penghematan air ,
mulailah dari individu kita dan keluarga karena
pengelolahan limbah sejak dini merupakan tindakan yang baik untuk masa depan. Marilah kita
bersama-sama wujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan hijau dengan
memanfaatkan air limbah rumah tangga seperti di atas.